Jumat, 16 April 2010

MENGENAL ALAT WARNA

Mengenal Alat Warna

Seorang kritikus dan filsuf Jerman, Gothold Lessings (729-1781) mengatakan bahwa seni visual melibatkan ruang, sementara seni suara dan musik menyangkut waktu. Pernyataan ini menunjukkan bahwa ada perbedaan medium antara kedua seni tersebut. Medium meliputi alat, bahan, dan media untuk menghasilkan suatu karya. Meskipun demikian, tidak berarti medium itu serba guna, karena setiap jenis seni memiliki medium sendiri-sendiri.

Setiap medium mempunyai ciri yang khas dan menarik. Medium dan unsur-unsur dalam setiap karya seni merupakan satu kebulatan yang utuh. Dengan demikian, suatu pengorganisasian unsur-unsur medium secara tepat akan menampilkan suatu karya seni yang bermutu.

Berikut, alat warna sebagai bagian dari medium untuk berkarya rupa diantaranya yaitu: cat tempera, cat fresco, cat encaustic, cat aerosol, cat akrilik, cat air, cat poster, cat minyak, pastel warna atau krayon, pensil, pensil warna, tinta bak, bahan-bahan dari alam, dan lain-lain.

Dari beberapa alat warna diatas, ada yang termasuk dalam kategori cat warna berbasis air (menggunakan pengencer atau pelarut air), diantaranya: cat air cat akrilik, cat poster, dan tinta bak.


1. Cat Air, bahan warnanya terbuat dari pigmen yang sangat halus. Alat warna ini kerap dibutuhkan dan mudah didapatkan di toko buku ataupun toko-toko alat tulis. Teknik penggunaan cat air yang tepat adalah dengan teknik aquarel (transparan, pulasan warna tipis sehingga kesan permukaan kertas masih tampak/berbayang), yaitu cat air diencerkan dengan air. Penggunaannya ada dua macam:


a. Teknik Basah

Media (kertas) dilembabkan dengan cara direndam ke dalam air kemudian diangkat dan diangin-anginkan, selain itu bisa juga dilakukan dengan membasahi menggunakan water spray, ataupun sapuan kuas basah.

Teknik ini akan menjadikan pertemuan sebuah warna dengan warna lainnya tidak tajam. Teknik ini sangat baik untuk pewarnaan bidang yang lebar. Pewarnaan ini dapat dimulai dari sudut kiri atas menuju kanan, terus ke kiri lagi, dan dibuat berulang-ulang dengan arah menurun seperti ular. (klik gambar dibawah untuk perbesaran gambar)

b. Teknik Kering

Media (kertas) tidak dibasahi, namun warna dipulaskan langsung dan diletakkan secara berdampingan untuk menghindari pembauran. Dapat pula dengan meletakkan warna dengan cara menutup (menimpa) pulasan warna yang telah kering. Dengan demikian pertemuan warnanya sangat tajam (kontras). (klik gambar dibawah untuk perbesaran gambar)


2. Cat Poster, kadangkala disebut cat plakat karena sifatnya yang plakat atau menutup secara rata pada permukaan kertas atau cat yang ada dibawahnya. Perbedaannya dengan cat air adalah memiliki sifat opaque, dan penggunaanya tidak encer.

3. Cat Akrilik, bahan ini ada yang berupa serbuk dan pasta. Cat akrilik ini terbuat dari bahan sintetis seperti resin dan polyvinyl acetate yang cepat kering. Bahan ini umumnya bersifat lembut (warna pastel), meskipun dicairkan dengan air. Apabila telah kering, cat ini sangat tahan air. Cat ini mudah menutup dan cepat kering. Media lukis untuk bahan ini adalah dinding (tembok batu), kayu, kain, kanvas, ataupun kertas gambar

4. Tinta Bak, terkadang biasa disebut tinta China atau Tinta India. Tinta ini umumnya digunakan dalam membuat tulisan kaligrafi ataupun melukis. Tinta bak ada yang berupa batangan ataupun cair. Tinta bak yang berupa batangan harus diencerkan dengan air, tidak menutup kemungkinan yang berbentuk cair bisa pula ditambahkan air apabila kekentalannya sangat tinggi. Kuas yang telah selesai dipakai harus segera dicuci dengan air agar bulu-bulu kuas tersebut tidak rusak dan bisa digunakan kembali.

Contoh-contoh karya yang dibuat dengan menggunakan tinta bak (tinta india/tinta china). (klik gambar & link dibawah untuk perbesaran gambar & info gambar lebih lengkap)